SEJARAH SINGKAT DESA PUSE
Desa Puse adalah sebuah desa yang terbentuk dari hasil perkembangan wilayah di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sebelum resmi menjadi desa definitif, wilayah Desa Puse merupakan bagian dari kawasan administrasi desa induk yang berada di wilayah kecamatan terdekat. Proses pemekaran Desa Puse dilakukan untuk mendukung pemerataan pembangunan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat setempat.
Nama Desa Puse tercetus dari hasil musyawarah para tokoh masyarakat, pemerintah daerah, serta tokoh adat yang berperan dalam pengelolaan wilayah tersebut. Nama “Puse” diambil dari salah satu istilah yang mencerminkan identitas kearifan lokal masyarakat Tolitoli, menggambarkan semangat persatuan dan gotong royong dalam membangun desa ini.
Desa Puse secara resmi didirikan pada tahun 1992 dan menjadi tempat tinggal bagi masyarakat dari berbagai latar belakang. Penduduk desa berasal dari kelompok masyarakat lokal maupun pendatang yang datang untuk menetap dan mengembangkan perekonomian desa, terutama di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan.
Setiap warga yang menetap di Desa Puse sejak awal pembentukan mendapatkan lahan garapan yang mendukung kebutuhan mereka. Sebagian besar warga memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam tanaman pangan dan perkebunan seperti kelapa, kakao, dan tanaman hortikultura lainnya.
Kepemimpinan Desa Puse
Pada awalnya, sebelum Desa Puse didefinitifkan, wilayah ini dikelola oleh tokoh masyarakat yang ditunjuk sebagai Pejabat Sementara (PJS) atau Pelaksana Tugas (PLT). Setelah memenuhi persyaratan administratif dan legal, Desa Puse resmi memiliki Kepala Desa definitif yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum.
Perbatasan Geografis Desa Puse
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bulutui
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Santigi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Salumbia
- Sebelah Utara berbatasan dengan perairan Laut Sulawesi
Hari Jadi Desa Puse
Tanggal 10 Februari ditetapkan sebagai Hari Jadi Desa Puse. Penetapan ini didasarkan pada kedatangan pertama kelompok warga yang menetap di desa ini pada tanggal 10 Februari 1992, yang kemudian menjadi tonggak sejarah dimulainya kehidupan baru di desa ini.